NEUMEDIA.ID, PONOROGO – Warga Dusun Gondangsari Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dihantui bencana tanah longsor saat musim hujan. Tanah retak yang muncul pada tahun 2021 kian menganga.
Kini, tanah retak itu memiliki kedalaman sekitar 1 meter dan panjang mencapai 70 meter. Permukiman warga di lereng Gunung Gede yang tak jauh dari titik keretakan terancam amblas.
Dengan kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menerbitkan surat edaran yang ditujukan kepada Kepala Desa Banaran. Surat itu menginstruksikan agar warga meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, keretakan tanah semakin bertambah dalam sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Retakan tanah yang muncul itu berpotensi mengancam puluhan warga Dusun Gunungsari yang menempati 16 rumah. Rinciannya, enam rumah yang berlokasi di atas dan sepuluh rumah yang ada di bawah.
Belum lagi, di wilayah Desa Banaran pernah terjadi bencana tanah longsor dahsyat pada tahun 2017. Sejumlah warga tertimbun material longsor dan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
“Karena itu, dalam surat edaran disampaikan apabila hujan turun lebih dari dua jam warga dihimbau untuk mencari tempat berlindung yang aman. Retakan yang semakin lebar dan amblesnya semakin dalam saat ini agar diwaspadai bersama” kata Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo Masun kepada wartawan.
Selain mengeluarkan surat imbauan, BPBD juga telah melakukan pemetaan di lokasi tanah retak di Dusun Gondangsari pada Selasa (9/1/2024). Hanya saja, hasil pemetaan belum bisa dijadikan dasar ilmiah untuk mengambil kebijakan atau membuat rekomendasi.
“Yang berhak mengeluarkan rekomendasi adalah PVMBG, BPBD akan meminta bantuan mereka untuk melakukan asesmen di Banaran” ujar Masun.
Sementara itu akibat munculnya retakan tersebut material longsor di RT 02, RW 01 Dukuh Gondangsari yang menutup akses jalan antardukuh pada Minggu (7/1/2024). Hingga kini, material longsor belum dievakuasi lantaran dikhawatirkan memicu amblasnya tebing di tepi jalan.
“Perlu kita kaji dulu apa yang perlu dilakukan dan menunggu saat yang tepat untuk melakukan evakuasi material longsor” ucapnya. (*/ofi)