JAKARTA, NEUMEDIA.ID – Anjloknya lokomotif kereta Pandulangan relasi Gambir – Surabaya – Jember di Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur pada Minggu (14/1/2024) dipastikan tidak mengakibatkan korban luka.
Kepastian itu disampaikan oleh Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Joni Martinus.
Menurutnya, seluruh penumpang maupun kru kereta api tersebut dalam kondisi selamat. Hanya saja, perjalanan sejumlah kereta api sempat terhambat saat proses evakuasi berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses evakuasi itu telah selesai dilakukan pada Senin (15/1/2024) dini hari. Saat itu, kereta yang kali pertama melintasi jalur tersebut adalah kereta Blambangan Ekspres relasi Ketapang – Semarang Tawang Bank Jateng pada pukul 03.11 WIB.
Untuk sementara waktu di lokasi tersebut kecepatan dibatasi maksimal 20 kilometer per jam. PT KAI akan terus melakukan upaya normalisasi jalur KA di emplasemen Stasiun Tanggulangin sehingga dapat kembali dilalui dengan kecepatan normal.
Joni menyebutkan, pada saat terjadi anjlokan kemarin, KAI bertindak cepat dengan meneruskan perjalanan penumpang ke stasiun tujuan dengan moda transportasi lanjutan lainnya
“Para penumpang yang terdampak telah dilakukan proses peralihan transportasi dengan menggunakan bus yang disediakan di Stasiun Bangil dan Sidoarjo,” ungkap Joni dalam keterangan resminya yang dikutip Neumedia.id, Selasa (16/1/2024).
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Kuswardojo mengatakan terdapat lima kereta yang mengalami keterlambatan perjalanan dari Madiun menuju Jember atau sebaliknya. Hal ini sebagai dampak berlangsungnya proses evakuasi untuk mengangkat bagian kereta yang anjok.
Adapun kereta api yang harus memutar dalam operasinya adalah Ranggajati relasi Jember – Cirebon, Logawa relasi Jember – Purwokerto, Sritanjung relasi Jember – Lempuyangan, Sritanjung relasi Lempuyangan – Jember, dan Logawa relasi Purwokerto – Jember. (*/ofi)