Ikon Dari Negara Lain Bermunculan di Indonesia, Pakar Perencanaan Pariwisata Kecewa

- Editorial Team

Sabtu, 10 Juni 2023 - 13:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Sejumlah wisatawan sedang berada di sekitaran Patung Merlion Jalan Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur. Foto : instagram.com/ngetrip.madiun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

NEUMEDIA.ID – Pakar Perencanaan Pariwisata Myra P. Gunawan mengatakan bahwa pengembangan sektor wisata perlu mempertimbangkan nilai kearifan lokal. Ini untuk lebih menguatkan identitas suatu daerah dan mengangkat sejumlah aspek kehidupan.

“Kita tidak hanya masuk ke transformasi ekonomi. Tapi, juga masuk sosial dan budaya,” ujar dia dikutip dari akun YouTube Neraca Ruang, Sabtu, 10 Juni 2023.

Oleh karena itu, pengembangan pariwisata perlu melibatkan para ahli terkait seperti ekonom, geolog, sosiolog, budayawan, dan sebagainya. Maka nantinya, output dari langkah strategis itu dapat berdampak positif dalam segala bidang.

“Tidak bisa kita membuat pariwisata tanpa multi disiplin keilmuwan. Butuh analisis yang mendalam,” kata perintis studi kepariwisataan di Institut Teknologi Bandung itu.

Dengan alasan itu, Myra menyatakan bahwa pengembangan pariwisata nasional maupun lokal masih belum melewati sejumlah tahap yang semestinya. Program desa wisata, misalnya, terkesan hanya berdasarkan keinginan pejabat di pemerintahan desa. Indikatornya lokasinya berada di lingkungan tempat tinggal pihak yang bersangkutan.

Ia mengaku kecewa dengan pengembangan pariwisata di kota maupun kabupaten yang justru menghilangkan identitas daerah tersebut. Sebab, memunculkan infrastruktur yang meniru ikon di negara lain.

“Saya kecewa sekali ada kota-kota yang memasang patung Merlion (yang menjadi ikon-nya) Singapura. Ini menunjukkan kita tidak punya identitas,” ungkap Myra.

Ia juga menemukan beberapa kepala daerah yang ingin mengadopsi destinasi wisata di luar negeri. Ini berdasarkan hasil tour atau kunjungan mereka. “Ada pengalaman dari wali kota di Sulawesi yang ingin membuat Menara Pisa setelah pulang tour dari Eropa. Seperti tidak punya identitas,” ia  menegaskan. (*/ofi)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Didampingi 11 Parpol Koalisi, Maidi-Panuntun Resmi Daftar ke KPU Kota Madiun
Silpa Hingga Rp172 Miliar, Begini Respon FGNS dan FKB DPRD Kabupaten Madiun
Tuban Diguncang Gempa 6.0 M
Bus New Shantika Terjun Bebas dari Jalan Tol di Pemalang Masuk Kejadian Berkategori Berat
Kecelakaan Kereta Api Terus Berulang, Menhub Tegaskan Aspek Keselamatan Paling Utama
Bus New Shantika Terjun Bebas dari Jalan Tol di Pemalang, Dua Meninggal di Lokasi Kejadian
Cegah Korban Saat Cuaca Ekstrem, Perhutani Tutup Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu
Tiga Provinsi Penyumbang Pekerja Migran Indonesia, Jatim Terbanyak Disusul Jateng dan Jabar

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 15:21 WIB

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award

Jumat, 18 Oktober 2024 - 09:42 WIB

Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Rabu, 16 Oktober 2024 - 10:08 WIB

Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:57 WIB

Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 

Senin, 14 Oktober 2024 - 21:11 WIB

Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 

Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:38 WIB

Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 

Senin, 7 Oktober 2024 - 19:56 WIB

Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Jumat, 4 Oktober 2024 - 05:59 WIB

Terungkap, Minibus Deklarasi Kampanye Damai Paslon MADIUN Bukan Aset Pemkot

Berita Terbaru