Cegah Korban Saat Cuaca Ekstrem, Perhutani Tutup Jalur Pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu

- Editorial Team

Minggu, 21 Januari 2024 - 11:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu ditutup untuk sementara waktu sebagai dampak cuaca ekstrem yang berlangsung. Foto: instagram.com/pgl_cemorosewu

Jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu ditutup untuk sementara waktu sebagai dampak cuaca ekstrem yang berlangsung. Foto: instagram.com/pgl_cemorosewu

MAGETAN, NEUMEDIA.ID – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Dan Sekitarnya (DS) menutup jalur pendakian Gunung Lawu via Cemoro Sewu di wilayah Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Penutupan untuk sementara waktu ini mulai berlaku sejak Kamis (18/1/2024) pukul 14.00 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Iya, mas sejak dua hari yang lalu (ditutup) karena faktor cuaca ekstrem,” ujar Kepala Sub Seksi Agroforestry & Wisata KPH Lawu DS Datin Waluyani saat dikonfirmasi Neumedia.id, Minggu (21/1/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, penutupan jalur pendakian ke Gunung Lawu itu bertujuan mencegah timbulnya korban luka maupun meninggal dunia akibat cuaca ekstrem. Sebab, ketika curah hujan tinggi seperti yang tengah berlangsung berpotensi mengakibatkan bencana tanah longsor.

Material longsor berupa pepohonan maupun batu berukuran besar di tebing yang masuk kawasan hutan rawan amblas. Kondisi ini bisa menimpa di semua titik, tak terkecuali di sepanjang jalur pendakian yang biasa dilindasi para pendaki. “Demi keamanan pengunjung,” ucap Datin.

Selain menutup jalur pendakian, ia melanjutkan, pihak Perhutani juga menerapkan sistem buka-tutup di sejumlah destinasi wisata alam. Terutama, di kawasan hutan yang menjadi tanggung jawab Perum Perhutani KPH Lawu DS dan dikelola pemerintah desa maupun pihak swasta.

“Tidak hanya wisata Cemoro Sewu, tapi juga beberapa obyek wisata di Magetan. Seperti, Lawu Green Forest, Genilangir, dan air terjun Ngadiloyo. Sistem buka tutup diterapkan jika cuaca cukup ekstrem,” ia menjelaskan. (ofi)

Facebook Comments Box

Berita Terkait

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award
Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
SMAN 3 Taruna Angkasa Borong Prestasi Akademik-Non Akademik Tingkat Nasional dan Internasional
Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga
Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 
Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 
Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 
Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Berita Terkait

Minggu, 20 Oktober 2024 - 12:02 WIB

Kampanye Paslon Dadi Juara di Kota Madiun, Risma Komitmen Dukung Pemberdayaan UMKM dan PKL

Jumat, 18 Oktober 2024 - 18:38 WIB

Bawaslu Kota Madiun Dalami Dugaan Politik Uang dalam Kampanye Pilkada

Rabu, 16 Oktober 2024 - 20:02 WIB

Debat Perdana Pilkada 2024: Paslon BONUS Paparkan Visi Misi dan Program Untuk Kota Madiun 

Rabu, 16 Oktober 2024 - 19:49 WIB

Paslon Maidi-Bagus Panuntun Siap Lanjutkan dan Sempurnakan Periode Pertama

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:33 WIB

Kampanye Cawawali Bagus Rizki Dinarwan di Jalan Nusantara: Janjikan Dana Rp 32 Juta per Tahun untuk Setiap RT 

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:28 WIB

Revitalisasi Pertanian Kota: Maidi Hadirkan Solusi Ketahanan Pangan untuk Madiun 

Jumat, 11 Oktober 2024 - 09:14 WIB

Inda Raya Tegaskan DADI JUARA Bukan “Calon Boneka”

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:12 WIB

Kampanye Sehat: Maidi Ajak Ribuan Emak-Emak Senam Bersama

Berita Terbaru