MADIUN, NEUMEDIA.ID – Ketahanan pangan kini menjadi fokus utama bagi calon wali kota Maidi. Selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Madiun dari 2019 hingga 2024, ia telah mendorong pengembangan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Selain itu, lahan tidur yang ada di wilayah kota berhasil diubah menjadi lahan pertanian yang produktif.
“Lahan pertanian di Madiun sangat terbatas. Program P2L tidak hanya membantu dalam pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan warga setempat,” ungkap Maidi saat meninjau P2L di Kelurahan Sukosari, Kartoharjo, pada Senin (14/10/2024).
Sejak diinisiasi pada masa pandemi Covid-19, Maidi mencatat telah ada sekitar 49 P2L yang beroperasi. Program ini memanfaatkan lahan tidur milik pemerintah kota yang ada di setiap kelurahan, dengan pengelolaan yang melibatkan masyarakat setempat, termasuk RT dan RW.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“P2L ditanami berbagai komoditas pangan, seperti sayuran, cabai, dan kacang panjang. Pemerintah kota juga telah memberikan bantuan bibit cabai sebanyak 1.000 hingga 2.000 kepada pengurus dan anggota P2L. Hasil panennya sangat memuaskan,” lanjutnya.
Selain program P2L, Maidi juga meluncurkan inisiatif swasembada pangan bagi siswa SD dan SMP di pekarangan sekolah serta rumah masing-masing. Bibit yang ditanam pun merupakan jenis komoditas pangan produktif, termasuk cabai rawit, terong, tomat, dan sawi.
“Jika harga cabai rawit melonjak, mereka tidak perlu membeli karena bisa menanam sendiri. Inisiatif ini membantu mengantisipasi kenaikan harga dan turut berkontribusi dalam menekan inflasi,” jelas mantan Sekda Kota Madiun itu.
Maidi berharap program ini tidak hanya berfungsi sebagai strategi ekonomi, tetapi juga menumbuhkan rasa peduli siswa terhadap lingkungan. Kepedulian ini penting ditanamkan sejak dini agar mereka menjadi kader pelestari lingkungan di masa depan.
“Sekolah yang memiliki kebun harus dimanfaatkan dengan baik. Ini juga sejalan dengan pembelajaran kurikulum merdeka,” tutupnya. (*/ant/red)