Mati Gaya

- Editorial Team

Kamis, 22 Februari 2024 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

*Mr. Pil

Dua puluh juta lebih suara diraih Anies-Muhaimin bukan jumlah yang sedikit. Itu dua kali lipat penduduk Jakarta per tahun lalu. Dan 40 kali lipat penduduk Brunei Darussalam per Januari tahun ini.

Meski begitu, suara Amin masih jauh di bawah Prabowo-Gibran. Yang per 20 Februari jumlahnya tembus 56 juta merujuk Sirekap KPU.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Anies-Muhaimin memang bukan lawan sepadan Prabowo-Gibran. Maka, untuk ‘melawan’ kekuatan gajah itu, pasangan ‘Perubahan’ ini harus berkolaborasi dengan Ganjar-Mahfud.

Baca juga: Pejabat Berinisial AEP Segera Dipanggil Bawaslu Kota Madiun, Ada Apa?

Meski lebih sedikit dari Amin, suara Ganjar-Mahfud yang jumlahnya di bawah 17 juta sangat bisa diandalkan. Bukan kekuatan receh.

Dinamika pemilu kali ini memang cukup unik. Jauh beda dengan pemilu 2019 lalu. Yang hanya dua pasangan. Kali ini, pilpres diikuti tiga pasangan.

Dimana uniknya? Dari awal, kekuatan tiga pasangan ini bisa diukur. Prabowo-Gibran lah yang paling kuat. Dan sudah diprediksi menang jauh sebelum pencoblosan.

Penilaian ini bukan asal. Dan tak sedikit yang membuat penilaian serupa. Hanya metodenya yang berbeda. Ada yang pakai survei. Ada yang sekadar terawangan.

Apa pun metodenya, penilaian kebanyakan orang akhirnya terbukti. Prabowo-Gibran menang sementara ini. Quick count dan real count berkata demikian.

Dari informasi yang dihimpun redaksi, kemenangan 02 tidak lepas dari faktor Jokowi Effect. Pengaruh Jokowi. Faktor ini bukan kesimpulan satu dua orang. Tapi banyak orang.

Di sinilah letak uniknya. Jokowi memang bukan capres atau cawapres. Tapi semua orang tahu, anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, ikut kontestasi. Jadi pendamping sisi kiri Prabowo.

Nah, di saat yang sama, di dada Jokowi melekat emblem presiden. Kemana pun dia pergi, lambang itu selalu menempel. Termasuk ketika dia makan bakso bersama Prabowo di Magelang.

Emblem yang melekat itu jadi petunjuk bahwa Jokowi masih presiden. Dia punya kewenangan, dan bisa melakukan apa saja. Asal tidak melanggar hukum. Kalau melanggar etika, itu beda cerita.

Meski dibilang niretika, Jokowi tak pindah jalur selangkah pun. Itu yang membuat kubu 01 dan 03 benar-benar mati gaya. Mereka sadar betul sedang ‘melawan’ negara. Gagasan terbaik kalah ampuh dengan Jokowi Effect yang terepresentasi lewat program makan siang gratis.

Sekarang kubu 01 dan 03 betul-betul mati gaya. Bukti sederhana, tak semua kalangan masyarakat tertarik dengan narasi kecurangan pemilu yang mereka gaungkan.

Baca juga: Menyangkal Klaim Timnas AMIN, Inilah Deretan Pengusaha di Balik Anies dan Muhaimin

Bahkan, wacana menggulirkan hak angket DPR belum bisa menghiasi obrolan warga di warung kopi sampai saat ini.

Di sinilah letak unik selanjutnya. Kok bisa sampai mati gaya begitu? Padahal, kalau diterawang, tim balik layar Timnas Amin dan TPN Ganjar-Mahfud bukan orang-orang sembarangan.

Di kubu Amin, ada politisi ulung Surya Paloh dan Jusuf Kalla. Dua sepuh yang sama-sama punya latar belakang pohon beringin itu tak perlu diragukan lagi kiprahnya.

Sementara di kubu Ganjar-Mahfud, ada Megawati Soekarnoputri dan Oesman Sapta Odang (OSO). Keduanya juga tak bisa diremehkan.

Lantas kenapa perlawanan 01 dan 03 tak bisa sampai ke warung-warung kopi? Jawabannya mungkin sama dengan sebelumnya. Jokowi Effect.

Ya, pengaruh Jokowi lebih dirasakan ketimbang aroma pemberontakan. Sebagai seorang presiden dan politisi, bapak tiga anak ini selalu punya cara. Persis laki-laki perokok yang sering mengatakan pria punya selera.

Sekarang, seperti apa konkretnya pengaruh Jokowi? Ini yang sedang coba dibuktikan 01 dan 03. Kita tunggu saja. Jika kelak di sekitar Anda membahasnya di warung kopi, itu pertanda Jokowi harus waspada. ***

Facebook Comments Box

Editor : Aqsa Juang

Berita Terkait

Tak Ada Makan Siang Gratis (MSG)
Mengukur Dampak Politik Dukungan Khofifah untuk Prabowo-Gibran

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 15:21 WIB

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award

Jumat, 18 Oktober 2024 - 09:42 WIB

Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Rabu, 16 Oktober 2024 - 10:08 WIB

Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:57 WIB

Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 

Senin, 14 Oktober 2024 - 21:11 WIB

Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 

Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:38 WIB

Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 

Senin, 7 Oktober 2024 - 19:56 WIB

Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Jumat, 4 Oktober 2024 - 05:59 WIB

Terungkap, Minibus Deklarasi Kampanye Damai Paslon MADIUN Bukan Aset Pemkot

Berita Terbaru