MADIUN, NEUMEDIA.ID – Berbuat baik tidak ada batasan wilayah. Di manapun bisa dilakukan, termasuk di wilayah perairan negara lain. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Riyanto, pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Purwahamba, Brebes, Jawa Tengah.
Dia telah menyelamatkan seorang perempuan warga Korea Selatan (Korsel) yang terjatuh di laut lepas Pantai Ulsan pada 18 Januari 2024. Karena aksinya itu, Riyanto menerima penghargaan pejuang kemanusiaan dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Agustinus Gatot Hermawan menyatakan bangga dengan aksi heroik Riyanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria itu rela menceburkan diri ke laut dengan suhu sangat dingin, yakni antara 6,6 hingga 14,8 derajat Celcius. Berada dalam air cukup berisiko dan membahayakan nyawa. Namun, anak buah kapal (ABK) ini tetap melakukannya demi kemanusiaan.
Kala itu, kapal yang ditumpangi Riyanto bersama ABK lain hendak bersandar di Pelabuhan Bangeojin, Ulsan, Korsel. Dia melihat seorang perempuan terjatuh ke perairan. Tanpa banyak pertimbangan, Riyanto langsung melompat ke laut untuk menyelamatkan perempuan tersebut.
Riyanto memeganginya agar tidak tenggelam. Hingga akhirnya, penjaga pantai setempat tiba dan menyelamatkan keduanya.
Pertolongan pertama untuk membantu pernafasan dan detak jantung pun diberikan kepada perempuan yang tercebut di laut. Kemudian, dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis lebih lanjut.
“Pemerintah Indonesia sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Saudara Riyanto. Pekerja Migran Indonesia selain sebagai pahlawan devisa juga memiliki semangat membantu sesama dan berjiwa patriotik,” kata Gatot melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Neumedia.id, Sabtu (3/2/2024).
Pernyataan itu disampaikannya saat penyerahan penghargaan yang diterima Darsih, istri Riyanto di Ruang Command Center BP2MI, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Riyanto yang hadir secara virtual mengucapkan terima kasih kepada BP2MI dan seluruh pihak yang sudah mendukung dalam pemberian penghargaan pejuang kemanusiaan ini. Sebelumnya, ia juga telah mendapatkan penghargaan dari Kepolisian Pos Penjaga Pantai Ulsan.
“Saya bekerja ke Korsel sejak tahun 2017. Penghargaan ini saya serahkan untuk keluarga saya, juga seluruh Pekerja Migran Indoesia yang bekerja sebagai pelaut asing. Salam satu jiwa!” ucap Riyanto. (*/ofi)
Sumber : Situs resmri BP2MI