Risiko Gagal Panen pada Tanaman Kedelai Akibat Virus Bisa Capai 86 Persen

- Editorial Team

Kamis, 7 Maret 2024 - 20:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rektor Universitas Merdeka (Unmer) Madiun Luluk Sulistiyo Budi. Foto : Neumedia.id/Bormanto

Rektor Universitas Merdeka (Unmer) Madiun Luluk Sulistiyo Budi. Foto : Neumedia.id/Bormanto

NEUMEDIA.ID, MADIUN – Rektor Universitas Merdeka (Unmer) Madiun Luluk Sulistiyo Budi mengungkap alasan petani mulai meninggalkan budidaya kedelai. Salah satunya karena serangan hama penyakit yang mengakibatkan tingginya risiko gagal panen.

“Mozaik virus adalah penyakit yang sangat berbahaya bagi tanaman kedelai dan ternyata bisa mengakibatkan gagal panen hampir 86 persen,” ujarnya usai pengukuhan Wuye Ria Andayanie sebagai Guru Besar Fakultas Pertanian Unmer Madiun, Kamis (7/3/2024).

Baca Juga : Guru Besar di Unmer Madiun Bertambah, Satu Dikukuhkan Hari ini

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Serangan hama penyakit itu menjadi momok bagi petani. Mereka menganggap budidaya komoditas tersebut sulit dan tingkat kerugiannya tinggi. Belum lagi, persoalan irigasi saat musim kemarau dan permasalahan lain masih menjadi kendala bagi petani untuk mengembangkan tanaman kedelai.

“Dengan ilmu pengetahuan, semuanya bisa kita tolerir sehingga tidak menjadikan rasa takut dan budidaya kedelai bisa dijalankan dengan baik,” kata Luluk.

Namun dalam kesempatan ini, dia tidak merinci lebih detail dengan teknis pengelolaan tanaman kedelai saat menghadapi serangan hama penyakit. Meski demikian, Luluk kembali menekankan ilmu pengetahuan di bidang pertanian harus dikembangkan agar bisa membantu masyarakat, khususnya petani meningkatkan produksi kedelai.

Baca Juga : Kelompok Pemuda Ini Berhasil Pulihkan Sumber Mata Air di Gunung Bayangkaki Ponorogo

Wuye Ria Andayanie menambahkan, pengembangan ilmu pengetahuan memang seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Tak terkecuali dalam meningkatkan produksi kedelai oleh para petani.

“Untuk masyarakat, harapannya akan memberi motivasi kepada para petani untuk menanam kedelai lagi untuk mengurangi impor kedelai,” ungkapnya. (ant/ofi)

Facebook Comments Box

Editor : Nofika D. Nugroho

Berita Terkait

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award
Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
SMAN 3 Taruna Angkasa Borong Prestasi Akademik-Non Akademik Tingkat Nasional dan Internasional
Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga
Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 
Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 
Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 
Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 15:21 WIB

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award

Jumat, 18 Oktober 2024 - 09:42 WIB

Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Rabu, 16 Oktober 2024 - 10:08 WIB

Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:57 WIB

Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 

Senin, 14 Oktober 2024 - 21:11 WIB

Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 

Selasa, 8 Oktober 2024 - 13:38 WIB

Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 

Senin, 7 Oktober 2024 - 19:56 WIB

Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Jumat, 4 Oktober 2024 - 05:59 WIB

Terungkap, Minibus Deklarasi Kampanye Damai Paslon MADIUN Bukan Aset Pemkot

Berita Terbaru