Polisi Pantau Warga yang Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Selamatan Bayi

- Editorial Team

Sabtu, 2 Maret 2024 - 09:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puskesmas Lembeyan, lokasi perawatan sejumlah warga Desa Dukuh yang keracunan usai menyantap hidangan hajatan. Foto: Neumedia.id/Fatihah

Puskesmas Lembeyan, lokasi perawatan sejumlah warga Desa Dukuh yang keracunan usai menyantap hidangan hajatan. Foto: Neumedia.id/Fatihah

MAGETAN, NEUMEDIA.ID – Kepolisian Sektor (Polsek) Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur sedang menyelidiki dugaan keracunan makanan yang menimpa sejumlah warga Desa Dukuh, Rabu (28/2/2024) malam.

Dugaan keracunan itu ditandai dengan berbagai gejala. Ada warga yang mengeluhkan pusing, muntah, dan mual. Rasa sakit itu muncul beberapa saat setelah mereka menyantap makanan yang dibagikan dalam selamatan selapan bayi di lingkungan tempat tinggalnya.

Panut, salah seorang warga mengatakan bahwa makanan yang diterima dari hajatan tersebut berupa nasi kotak. Di dalamnya berisi nasi, ayam, urap dan sambal. Rampung doa dari kenduri sebagai wujud syukur atas kelahiran bayi yang genap berusia 35 hari itu, warga membawa nasi kotak tersebut pulang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga : Talud Lahan Pertanian Longsor Timpa Motor di Magetan

Panut dan anggota keluarganya memakan nasi pemberian tetangga tersebut. Namun, sekitar 30 menit kemudian, Panut dan keluarganya merasakan sakit. Ternyata, keluhan yang sama juga dialami sejumlah warga lain.

Akibat kejadian itu, tidak kurang dari 20 warga diperiksa di Puskesmas Lembeyan. Sebanyak 15 warga telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang. Hingga Jumat (1/3/2024) kemarin, lima orang lainnya masih dirawat di Puskesmas Lembeyan dengan kondisi yang membaik.

Kapolsek Lembeyan AKP Sunarto menuturkan, pihaknya tidak mengambil sampel makanan untuk diperiksa. Sebab, seluruh makanan yang dibagikan dalam acara selamat pada Rabu malam itu telah habis. “Kami hanya bisa memantau kondisi korban dan menanyai para saksi,’’ terang Sunarto.

Ia mengimbau agar warga lebih berhati-hati dalam memilih dan mengolah makanan. Sebab, kesalahan dalam proses itu dapat berdampak pada keracunan. (fat/ofi)

Facebook Comments Box

Editor : Nofika D. Nugroho

Berita Terkait

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award
Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
SMAN 3 Taruna Angkasa Borong Prestasi Akademik-Non Akademik Tingkat Nasional dan Internasional
Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga
Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 
Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 
Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 
Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Berita Terkait

Minggu, 20 Oktober 2024 - 12:02 WIB

Kampanye Paslon Dadi Juara di Kota Madiun, Risma Komitmen Dukung Pemberdayaan UMKM dan PKL

Jumat, 18 Oktober 2024 - 18:38 WIB

Bawaslu Kota Madiun Dalami Dugaan Politik Uang dalam Kampanye Pilkada

Rabu, 16 Oktober 2024 - 20:02 WIB

Debat Perdana Pilkada 2024: Paslon BONUS Paparkan Visi Misi dan Program Untuk Kota Madiun 

Rabu, 16 Oktober 2024 - 19:49 WIB

Paslon Maidi-Bagus Panuntun Siap Lanjutkan dan Sempurnakan Periode Pertama

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:33 WIB

Kampanye Cawawali Bagus Rizki Dinarwan di Jalan Nusantara: Janjikan Dana Rp 32 Juta per Tahun untuk Setiap RT 

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:28 WIB

Revitalisasi Pertanian Kota: Maidi Hadirkan Solusi Ketahanan Pangan untuk Madiun 

Jumat, 11 Oktober 2024 - 09:14 WIB

Inda Raya Tegaskan DADI JUARA Bukan “Calon Boneka”

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:12 WIB

Kampanye Sehat: Maidi Ajak Ribuan Emak-Emak Senam Bersama

Berita Terbaru