MADIUN, NEUMEDIA.ID – Pj Wali Kota Madiun, Eddy Supriyanto, bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Thariq Megah dan tim Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Madiun, melakukan inspeksi proyek pembangunan Pondok Lansia Tahap II di Lapak Bumi Semendung, Kelurahan Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Kamis (18/7/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana dan tanpa hambatan berarti.
“Proyek Pondok Lansia Tahap II berjalan lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan,” ujar Eddy Supriyanto, saat mengunjungi lokasi proyek bersama tim PPS Kejari Kota Madiun dan DPUPR.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami juga melihat kondisi lansia yang menghuni asrama Pondok Lansia Tahap I, dan hasilnya sangat memuaskan,” imbuhnya.
Eddy menegaskan pentingnya peninjauan rutin untuk memastikan proyek ini mematuhi ketentuan perundang-undangan dan berjalan tanpa kendala. Dengan adanya pengawasan dari tim PPS, dia yakin proyek ini akan selesai tepat waktu dan sesuai standar.
“Pengawasan yang baik akan memastikan bahwa pembangunan ini tidak akan menimbulkan masalah di masa depan. Kami melihat manfaat besar dari pondok ini bagi para lansia, terutama yang tidak memiliki keluarga,” ungkap Eddy.
Di tempat yang sama, Eko Wahyono, anggota Tim PPS Kejari Kota Madiun, memberikan beberapa masukan penting kepada tim pelaksana dan pengawas proyek. Ia menekankan pentingnya percepatan pekerjaan agar tidak terhambat oleh cuaca buruk yang dapat mempengaruhi jadwal penyelesaian.
“Kami berharap pelaksana dan pengawas dapat mempercepat pekerjaan ini agar tidak terganggu oleh cuaca,” ujar Eko.
“Manfaat pondok ini sangat besar bagi para lansia, dan kami ingin proyek ini berjalan lancar,” tambahnya.
Kepala DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah, melaporkan bahwa progres pembangunan telah mencapai 18 persen, lebih cepat 3 persen dari target awal yang ditetapkan.
“Kami optimis bahwa pekerjaan ini akan selesai sebelum kontrak berakhir pada 14 November. Kami berharap proyek ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secepatnya,” ungkap Thariq.
Pondok Lansia Tahap II ini mencakup pembangunan dua ruang utama: satu unit asrama dan satu unit ruang penunjang. Asrama utama akan terdiri dari 11 ruang, termasuk asrama untuk lansia laki-laki dan perempuan, klinik, ruang pengelola, dan ruang serbaguna, berdiri di atas lahan seluas 920 meter persegi.
Sedangkan unit ruang penunjang akan mencakup gudang, laundry, ruang karantina, dan ruang pemulasaraan jenazah, dengan anggaran total Rp 8,6 miliar dari APBD 2024.
Menurut Thariq, pembangunan Pondok Lansia Tahap II ini adalah proyek strategis dan prestisius bagi Pemkot Madiun tahun ini.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan tahap kedua ini dengan baik, melanjutkan keberhasilan tahap pertama yang telah selesai tahun lalu,” ujar Thariq. (*/ant)