MAGETAN, NEUMEDIA.ID – Kasus stunting tengah menjadi perhatian serius pemerintah. Beragam upaya dijalankan untuk mencegah dan menangani permasalahan tersebut.
Tak terkecuali dengan pihak Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang menjalankan program “Netes” (Niat Ensun Tuntas Cegah Stunting) sejak Oktober 2023.
Camat Plaosan Dian Maheru Robi mengatakan bahwa pelaksanaan program “Netes” ini melibatkan berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah desa, namun juga PKK, puskesmas, peternak ayam petelur yang ada di wilayah Kecamatan Plaosan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keterlibatan peternak dalam rangka memberikan bantuan telur ayam sebagai salah satu bahan pangan dengan kandungan gizi yang kompleks.
BACA JUGA: Beras SPHP di Pasaran Madiun Kosong Setelah Pemilu 2024
Telur ayam itu sebagai pelengkap makanan yang diberikan kepada 144 bayi dengan usia di bawah dua tahun (baduta) atau usia 0-23 bulan. Terutama, bagi mereka yang berisiko stunting yang salah satu faktor penyebabnya karena kekurangan asupan gizi.
Menurut Dian, dalam program “Netes” setiap baduta berisiko stunting mendapat jatah sebutir telur setiap hari. Pemberiannya berlangsung selama 90 hari atau tiga bulan.
Baduta penerima telur ayam diperlakuan secara khusus oleh petugas yang ditunjuk. Perkembangan mereka dipantau dengan cara mengukur berat dan tinggi badannya. Hasil pengukuran sebelum “Netes” dijalankan dibandingkan dengan setelah program tersebut.
Setelah 90 hari, kemudian dievaluasi dan hasilnya menunjukkan perubahan signifikan terhadap penambahan tinggi badan rata-rata gizi baduta.
“Stunting dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan mengakibatkan anak menjadi tidak pintar. Hal ini mendorong saya untuk mencari cara agar anak-anak di Magetan terhindar dari stunting,” kata Dian, Jumat (9/2/2024)
Program Netes ini direkomendasikan untuk dilaksanakan kembali. Adapun sasarannya adalah balita risiko tinggi dan risiko rendah dan direplikasi di daerah lain. Rekomendasi ini sebagai upaya pencegahan stunting melalui pemberian pangan hewani lokal. (fat/ofi)