MADIUN, NEUMEDIA.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur memperketat pengawasan hewan ternak, terutama jenis sapi dan kambing.
Pengawasan ini untuk menghindari penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) seperti yang merebak di Kabupaten Magetan.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Madiun Bagus Sri Yulianta mengatakan bahwa pengawasan ini difokuskan ke daerah-daerah rawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terutama yang berada di wilayah yang berbatasan dengan Magetan.
Baca Juga : Curigai Kematian Suminten Karena Dibunuh, Polisi Ngawi Amankan Suami Korban
Daerah rawan tersebut, seperti wilayah Kecamatan Kebonsari, Geger, Jiwan dan Sawahan. Lalu lintas hewan ternak di kawasan tersebut akan lebih diawasi, terutama yang masuk dari wilayah Magetan.
Dalam pencegahan PMK, Bagus juga meminta peternak untuk aktif berkoordinasi dengan pihak yang terkait. “Tolong segera melapor jika ada informasi tentang gejala yang menyerupai PMK,” ujarnya kepada wartawan.
Selain itu, pihak DKPP juga akan mengintensifkan edukasi pencegahan dan penanganan PMK di lapangan. Langkah lainnya dengan terus intens melakukan vaksinasi bagi sapi maupun kambing.
“Seminggu tiga sampai empat kali dan sekarang dan sekarang, vaksinasi di Kabupaten Madiun masuk booster kedua,” ucap Bagus.
Baca Juga : Terperosok Lubang Jalan, Pemotor Perempuan ini Meninggal di Jalur Utama Ngawi-Solo
Sementara itu, PMK sudah mulai merebak di Kabupaten Magetan sejak Januari hingga Maret dengan jumlah 72 kasus. Bahkan, seekor sapi dilaporkan telah mati yang diduga kuat akibat terjangkit penyakit ini. (ofi)
Editor : Nofika D. Nugroho