MADIUN, NEUMEDIA.ID – Ratusan tukang becak dari Karesidenan Madiun, Tulungagung, dan Blitar secara resmi menyatakan dukungan mereka kepada pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subiyanto-Gibran Rakabuming Raka. Acara deklarasi digelar di lapangan Gulun, Kota Madiun, pada Senin (29/1/2024).
Tukang becak tersebut tidak hanya mendeklarasikan dukungan, tetapi juga berkomitmen untuk memenangkan pasangan calon Capres-Cawapres nomor urut 02 tersebut dalam satu putaran pada Pilpres 2024 mendatang.
Deklarasi dukungan berlangsung saat launching atau peluncuran becak listrik. Acara ini turut dihadiri oleh sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid dan Presiden Becak Listrik Indonesia, Naniek S. Deyang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Naniek mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 800 becak listrik yang siap didistribusikan kepada tukang becak di berbagai daerah di Indonesia.
Wilayah yang menerima bantuan meliputi Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Ponorogo dengan total sekitar 300 becak.
Lebih lanjut, Naniek menyatakan bahwa dalam waktu dekat, 50 becak akan segera dibagikan di Solo, dan 100 becak di Cirebon. Sementara itu, distribusi becak listrik ke wilayah lainnya, seperti Magelang, Pekalongan, dan beberapa kota lainnya, akan menyusul.
“Becak listrik adalah program yang telah diinisiasi oleh Pak Prabowo sejak sebelum mencalonkan diri sebagai presiden. Tahap pertama pemberian becak listrik diutamakan untuk pekerja usia 65 tahun ke atas, yang sudah sangat sepuh dan tenaganya berkurang,” ungkap Naniek.
Nanik S. Deyang, membagikan kisah tentang bagaimana konsep ini muncul dari keprihatinannya setelah melihat seorang pria tua yang mengayuh becak di tengah keterbatasannya.
“Dengan melihat kondisi tersebut, kami mengusulkan kepada Pak Prabowo untuk menciptakan becak listrik. Harganya sangat terjangkau, hanya Rp 3.000 per pengisian, dan sangat efisien, mampu bersaing dengan layanan ojek online,” ungkapnya.
Nanik menyatakan bahwa kehadiran Becak Listrik ini dianggap sebagai inovasi transportasi pertama di dunia. Oleh karena itu, pihaknya berencana mengajukan regulasi baru kepada instansi terkait.
“Kami mengajukan permohonan kepada Kapolri agar tidak diperlukan SIM untuk menggunakan becak listrik, sehingga mempermudah tukang becak. Kelayakan kendaraan ini telah diuji coba selama 3 bulan dengan melibatkan ahli dari perguruan tinggi. Secara finansial, estimasinya berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per unit,” tambahnya.
Sekretaris TKN Nusron Wahid menegaskan bahwa pembagian Becak Listrik merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Ini juga merupakan langkah konkret dalam merespons isu-isu pengentasan kemiskinan,” tambahnya.
Salah satu penerima becak listrik, Mudjito (74) dari Nambangan Kidul, Kota Madiun, mengucapkan terima kasih karena inovasi ini dianggap meringankan beban pekerjaannya sehari-hari.
“Dengan menggunakan becak listrik, saya tidak lagi merasa lelah. Saya mengayuh setiap hari dari pagi sampai sore, dan ini benar-benar mempermudah pekerjaan saya,” tutupnya. (ant/ofi)