MADIUN, NEUMEDIA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Jawa Timur mencatat penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyerang 58 penderita pada awal tahun ini. Jumlah kasus itu terhitung selama Januari 2024.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Madiun dr. Selly Fitriani mengatakan bahwa dari puluhan kasus DBD itu mayoritas terjadi di dua wilayah kecamatan. “Di Mejayan ada 11 kasus dan Jiwan 10 kasus,” ujarnya, Rabu (31/1/2024).
Dia memprediksi penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini berpotensi semakin menyebar. Salah satu faktornya karena berlangsungnya musim hujan yang memunculkan sejumlah genangan air di kawasan permukiman warga. Genangan air menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu, petugas Dinkes telah melakukan sejumlah upaya untuk menekan laju perkembangan DBD. Langkah yang dijalankan, seperti melakukan penyuluhan ke masyarakat tentang penyakit DBD dan pencegahan dengan PSN.
Kemudian, inspeksi ke rumah-rumah dan pemukiman penduduk di daerah kantong-kantong DBD dengan melibatkan petugas puskesmas. Upaya ini untuk memeriksa ada atau tidaknya sarang nyamuk.
Selain itu, menggalakkan program 1 rumah 1 jumantik (juru pemantau jentik) dan melakukan penyelidikan epidemologi (PE) di sekitar rumah penderita DBD. Juga, memberikan bubuk abate dan melakukan fogging atau pengasapan.
Pelaksanaan fogging seperti yang dilakukan di Desa Bukur, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Rabu (31/1/2024) pagi. Pengasapan ini menyasar di sejumlah titik yang disinyalir menjadi titik penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, vektor Demam Berdarah Dengeu (DBD).
“Hari ini kami lakukan penyemprotan di RT 5, RT 6, di MI (Madrasah Ibtidaiyah) Bukur dan di RT 2,” terang Kasi Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Madiun Agung Dodik Pujianto.
Dia menambahkan, fogging dilakukan untuk membunuh nyamuk yang sudah dewasa. Sedangkan untuk jentik, harus dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) oleh masing-masing warga.
“Fogging itu hanya untuk membunuh nyamuk dewasa, jadi kita harapkan warga juga berperan aktif dengan melakukan PSN, ya kalau kerja bakti itu tidak hanya potong rumput saja, tapi juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) juga,” kata Dodik. (ant/ofi)