MADIUN, NEUMEDIA.ID – Aparat Satreskrim Polres Madiun Kota ternyata telah menindaklanjuti dugaan kejanggalan kematian seorang siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun.
Kasat Reskrim Polres Madiun Kota AKP Sujarno menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi tersebut. Bahkan, Kapolres Madiun Kota AKBP Agus Dwi Suryanto secara langsung memerintahkan Satrekrim untuk melakukan penyelidikan.
Dari upaya tersebut dari beberapa bukti yang didapat menyatakan bahwa penyebab kematian seorang siswi yang dinilai janggal itu dinyatakan karena sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Kematian Seorang Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Dinilai Janggal
“Kami melangkah ke TKP, yakni rumah duka, sekolah, rumah sakit untuk mengkarifikasi kebenaran berita itu. Setelah kami klarifikasi dan rekam medis tidak ada tanda-tanda kekerasan dan murni si anak meninggal karena sakit,” ujarnya.
“Itu kami sampaikan ke orang tua, dan orang tua sudah bisa menerima, mendasar rekam medis yang diberikan dokter ke keluarga juga sama hasilnya,” jelas Sujarno.
Kecurigaan keluarga karena pihak guru dinilai tidak terbuka dalam memberikan informasi tentang kondisi siswi yang bersangkutan sebelum dikabarkan sakit di sekolah.
“Sebelum demam, anak saya sempat ke UKS dengan keluhan sakit perut dan muntah-muntah sebelum demam. Guru BK menyampaikan bahwa muntahnya berwarna hijau, tapi tidak disampaikan kepada kami,” ujar Bagus Handoyo, ayah kandung siswi tersebut, Senin (24/6/2024).
Saat itu, pihak sekolah menghubungi Bagus dan memberitahukan kondisi siswi yang bersangkutan sedang sakit demam dan harus dirawat di RSUD Kota Madiun.
Setelah menjalani perawatan, siswi yang bersangkutan itu akhirnya diperbolehkan pulang ke rumahnya di Desa/Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur.
“Awalnya dari sekolah, pengasuhnya mengatakan bahwa anaknya panas dan harus dibawa ke IGD. Kami meminta hasil lab dari IGD, namun tidak diberikan karena hanya masalah panas. Akhirnya saya bawa pulang,” ujar Bagus.
Setelah sampai di rumah, kondisinya malah semakin memburuk. Orang tua siswi itu berinisiatif membawa ke puskesmas terdekat.
Baca Juga: Anggota Polres Jombang Meninggal Dunia Setelah Dibakar oleh Istrinya yang Juga Polisi
Namun, karena fasilitas yang terbatas, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Widodo Ngawi, dan langsung mendapat perawatan intensif di ruang ICU karena sudah tidak sadarkan diri. Namun, takdir berkata lain. G akhirnya meninggal dunia.
Bagus menambahkan, dua pekan sebelum anak ketiganya itu meninggal dunia yang bersangkutan sempat pulang ke rumah dan kondisinya baik-baik saja tanpa ada keluhan sakit. Berdasarkan riwayat kesehatan, anak tersebut juga tidak memiliki penyakit organ dalam yang diderita.
“Pulang ke rumah dua minggu sebelum sakit. Nggak ada riwayat penyakit organ dalam, karena kan sebelum masuk sekolah ada tes kesehatan,” ungkap Bagus. (*/ant/ofi)