Balita di Madiun Derita Penyakit Kulit Langka, Minim Bantuan Pemerintah

- Editorial Team

Kamis, 30 Mei 2024 - 14:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jayus sedang memangku Alfi Azka, anaknya yang menderita epidermolysis bullosa (EB), penyakit langka yang membuat kulit sangat rapuh di kediamannya yang masuk Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Foto: Ist

Jayus sedang memangku Alfi Azka, anaknya yang menderita epidermolysis bullosa (EB), penyakit langka yang membuat kulit sangat rapuh di kediamannya yang masuk Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Foto: Ist

MADIUN, NEUMEDIA.ID – Sri Susanti (36) dan suaminya Jayus (43) harus berjuang ekstra keras dalam merawat Alfi Azka, anak balitanya. Sebab, lelaki kecil yang kini berusia 3,4 tahun ini menderita epidermolysis bullosa (EB), penyakit langka yang membuat kulit sangat rapuh.

Penyakit ini mulai dialami Alfi sejak usianya tiga bulan. Kulitnya melepuh akibat gesekan atau trauma kecil. Sejak saat itu pula, Sri Susanti dan Jayus harus wira-wiri dari kediamannya di Desa Tulung, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun ke rumah sakit. Tujuannya tak lain untuk mengobatkan Alfi.

Baca Juga: Bapenda Kabupaten Madiun Optimalkan PAD dengan Pemutakhiran Data PBB-P2

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Upaya itu membutuhkan uang tak sedikit. Karena dana cupet, Jayus terpaksa harus menjual sepeda motor miliknya untuk biaya pengobatan Alfi. Kondisi ini terjadi pada tahun pertama setelah balita itu diketahui mengidap epidermolysis bullosa.

Pada tahun kedua, mereka mendapat sedikit bantuan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang difasilitasi oleh Dinas Sosial Kabupaten Madiun. Namun, RSUD Caruban tidak mampu menangani penyakit Alfi. Penanganan terhadap Alfi dirujuk ke RSUD dr Soedono di Kota Madiun.

Walhasil, jarak yang harus ditempuh Sri Susanti dan suaminya untuk mengobatkan Alfi semakin jauh. Waktu tempuh dari Desa Tulung ke rumah sakit tersebut sekitar satu jam. Rentang jarak ini menambah masalah bagi Jayus dan keluarganya.

“Kami kesulitan transportasi karena kondisi Alfi yang mudah terluka dan tidak boleh terkena angin,” kata Jayus, Selasa (28/05/2024). Beruntung, Yayasan Nurul Hayat menyediakan ambulans untuk mereka.

Baca Juga: Ngopi Bareng Awak Media, Kasat Lantas Polres Madiun : Untuk Pererat Silaturahmi dan Sinergisitas

Kini, kondisi Alfi berangsur membaik. Namun, perkembangan fisiknya tertinggal dibanding anak-anak seusianya. Ia harus tetap kontrol ke rumah sakit karena tubuhnya masih banyak luka lepuh. Alfi juga harus menghindari sinar matahari, debu, dan beberapa jenis makanan seperti telur, ayam, dan daging.

Jayus berharap ada bantuan lebih dari pemerintah daerah. Pekerjaan Jayus sebagai pencari kayu dan buruh tani tidak cukup untuk membiayai pengobatan anaknya tersebut. Mereka baru mendapat bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dua bulan terakhir.

Baca Juga: Perpaduan Wajah Lama dan Baru Panwascam, Ketua Bawaslu Kabupaten Madiun: Komposisi yang Ideal untuk Mengawal Pilkada 2024

Selain Alfi, Jayus dan Sri Susanti memiliki anak pertama, yakni Enda Permana (14) yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 11 Madiun. Enda menghadapi ujian semester sejak Senin (26/05/2024), tetapi terancam harus mengikuti ujian di ruangan terpisah karena belum membayar uang sekolah selama satu tahun.

“Enda ditagih uang sekolah sebesar satu juta rupiah. Jika tidak membayar, ia akan ujian di ruangan berbeda,” ungkap Susanti.

Jayus dan Susanti berharap ada perhatian dan bantuan lebih dari dinas terkait di Kabupaten Madiun untuk meringankan beban mereka. (ant/ofi)

Facebook Comments Box

Editor : Nofika D. Nugroho

Berita Terkait

KPBU APJ Kabupaten Madiun Raih Penghargaan Internasional Seoul Smart City Award
Unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Madiun Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
SMAN 3 Taruna Angkasa Borong Prestasi Akademik-Non Akademik Tingkat Nasional dan Internasional
Kunjungi Sendang Kuncen, Cawali Maidi Pastikan Kelestarian Cagar Budaya Kota Madiun Terus Terjaga
Cara Unik KAI Daop 7 Madiun Peringati Hari Sumpah Pemuda, Gelar Lomba Pengibaran Bendera Merah Putih 
Polres Madiun Gelar Operasi Zebra Semeru 2024 untuk Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas 
Wisuda SOTH; 40 Ibu-Ibu Desa Dolopo Resmi Dikukuhkan, Perkuat Program Penurunan Stunting 
Kemenkeu Mengajar di SMPN 1 Kare, Edukasi Keuangan untuk Generasi Muda

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 18:38 WIB

Bawaslu Kota Madiun Dalami Dugaan Politik Uang dalam Kampanye Pilkada

Kamis, 17 Oktober 2024 - 14:53 WIB

Paslon Harmonis Peringati Hari Santri Nasional 2024, KH Said Aqiel Siradj Beri Pesan Kebangsaan dan Doa

Rabu, 16 Oktober 2024 - 19:49 WIB

Paslon Maidi-Bagus Panuntun Siap Lanjutkan dan Sempurnakan Periode Pertama

Selasa, 15 Oktober 2024 - 13:33 WIB

Kampanye Cawawali Bagus Rizki Dinarwan di Jalan Nusantara: Janjikan Dana Rp 32 Juta per Tahun untuk Setiap RT 

Senin, 14 Oktober 2024 - 20:28 WIB

Revitalisasi Pertanian Kota: Maidi Hadirkan Solusi Ketahanan Pangan untuk Madiun 

Jumat, 11 Oktober 2024 - 09:14 WIB

Inda Raya Tegaskan DADI JUARA Bukan “Calon Boneka”

Jumat, 11 Oktober 2024 - 06:12 WIB

Kampanye Sehat: Maidi Ajak Ribuan Emak-Emak Senam Bersama

Kamis, 10 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Maidi Komitmen Jamin Asuransi Ojol, PKL dan Tukang Becak 

Berita Terbaru