MAGETAN, NEUMEDIA.ID – Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengintensifkan kegiatan fogging di sejumlah lokasi dengan sebaran Demam Berdarah Dengue (DBD).
Selama beberapa hari terakhir, pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD dilakukan setiap hari.
“Sudah 30 kali kami melakukan fogging selama beberapa hari ini,” kata Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Magetan Agoes Yudi Purnomo, Selasa (20/02/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, fogging bukan langkah utama dalam memberantas DBD. Sebab, hanya memberantas nyamuk dewasa dengan menyisakan jentik nyamuk yang masih bisa berkembang.
Meski begitu, pengasapan tetap dapat mengendalikan penularan penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Apalagi, jumlah penderita DBD di Magetan selama hampir dua bulan terakhir tercatat sebanyak 90 orang. Rinciannya, pada Januari lalu ada 47 kasus dan hingga 20 Februari 2024 terdapat 43 kasus DBD baru.
Agoes menjelaskan, tingkat sebaran DBD terbanyak dari puluhan kasus itu di wilayah Kecamatan Bendo. Kemudian disusul Kecamatan Magetan, Takeran, dan Maospati.
Adapun puluhan penderita DBD pada awal 2024 ini dinyatakan tidak menunjukkan gelaja yang parah. “Sejauh ini aman terkendali. Semoga ke depan, tidak ada yang gejalanya terlalu parah,” ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan DBD, Agoes mengimbau kepada warga untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Salah satu langkahnya melalui gerakan 3M (menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti).
Selain 3 M diatas yang dimaksud pada poin Plus, antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, emelihara ikan pemakan jentik nyamuk.
Kemudian, mnggunakan obat anti nyamuka di rumah, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama. Juga, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup.
Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar, menaburkan abate di tempat penampungan air. (fat/ofi)
Editor : Nofika D.Nugroho