SURABAYA, NEUMEDIA.ID – PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus mengapresiasi penandatanganan komitmen tidak menggunakan energi bersubsidi oleh asosiasi pelaku usaha parawisata di Jawa Timur.
Area Manager Commrel Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan bahwa komitmen tersebut akan berdampak luas banyak sektor. Salah satunya, program pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan elpji yang tepat sasaran bagi masyarakat.
Komitmen tersebut merupakan tindak lanjut dari adanya penyaluran BBM maupun elpiji yang sebelumnya tidak sesuai peruntukannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Asosiasi Pelaku Usaha Pariwisata di Jatim Sepakat Stop Penggunaan Energi Bersubsidi
Hal ini seperti diketahuinya hotel, restoran maupun kafe yang menggunakan elpiji tiga kologram sebagai bahan bakarnya. Padahal, jenis tersebut merupakan barang bersubsidi yang diperuntukkan pemerintah bagi warga miskin.
“Harapannya, dengan penggunaan energi tidak bersubsidi bagi pelaku industri pariwisata bisa membantu memberikan pemahaman, atau edukasi bagi masyarakat bahwa industri-industri dengan sektor yang sudah segmen pasarnya adalah middle up, atau kelas menengah ke atas, sudah tidak lagi menggunakan energi-energi bersubsidi baik itu BBM maupun LPG,” tutur Ahad, Kamus (23/5/2024)
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang menginisiasi komitmen tidak menggunakan energi bersubsidi.
“Kami mengapresiasi pelaku usaha pariwisata yang telah deklarasi anti energi subsidi. Harapannya, komitmen serupa dapat direplikasi di provinsi lain oleh seluruh stakeholder dan asosiasi pelaku usaha lainnya agar subsidi energi semakin tepat sasaran,” ujarnya.
Baca Juga: Wisatawan Terluka Akibat Kecelakaan Speedboat di Telaga Sarangan
Sementara itu, komitmen para pelaku usaha pariwisata diteken oleh para ketua asosiasi pada pembukaan event Bursa Pariwisata Jatim di Grand City Surabaya, Kamis (23/2/2024).
Penandatanganan komitmen itu dilakukan oleh Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI).
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Pemasaran Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim Evy Afiana Sari, dan Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi. (ofi)