MADIUN, NEUMEDIA.ID – Harga gabah di tingkat petani turun seiring mulai berlangsungnya musim panen di sejumlah wilayah Kecamatan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Saat ini, harga per kilogramnya berkisar antara Rp6.800 – Rp6.900.
Harga itu mengalami penurunan dibandingkan sepekan lalu yang masih di angka Rp7.200 – Rp7.300 per kilogram. Harga tersebut berlaku bagi gabah yang terjual dengan sistem tebasan (cara penjualan suatu produk pertanian saat siap atau sebelum dipanen).
Dalam sistem ini, petani pemilik lahan tidak terlibat dalam pemanenan padi. Proses pembabatan tanaman padi dilakukan oleh mesin atau sekelompok orang penyedia jasa pemanenan. Kemudian, untuk proses perontokan bulir padi menggunakan mesin yang biasa disebut dos maupun kombi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harga gabah semakin anjlok setelah pemilu,” ujar salah seorang anggota tim pemanen padi saat ditemui di Desa Klecorejo, Kecamatan Mejayan, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga : Timbul Tenggelam Beras Program SPHP di Pasaran Madiun
Warga Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri itu tidak mengetahui secara pasti penyebab turunnya harga gabah. Hanya saja, kondisi itu diperkirakan akibat musim panen yang hampir berlangsung di semua wilayah.
“Mungkin juga ada permainan dari pabrik atau Bulog. Setiap panen, harga gabah selalu turun. Padahal, harga beras masih tinggi,” ungkapnya kepada Neumedia.id.
Berdasarkan pembaruan di situs siskaperbako.jatimprov.go.id pada hari ini, hingga pukul 11.31 WIB, harga beras premium di pasaran Kabupaten Madiun masih di angka Rp14.600 per kilogram. Sedangkan beras jenis medium Rp11.900 per kilogram.
Harga itu berdasarkan pemantauan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun Pasar Dolopo, Pasar Caruban Baru Pasar Dungus, dan Pasar Pagotan.
Baca Juga : Penjualan Beras SPHP di Ngawi Nyaris Ricuh
Harga itu berbeda dengan kondisi di lapangan. Priharsih, salah seorang pedagang beras di Pasar Sayur Caruban mengatakan beras jenis medium dari penggilingan padi atau selepan dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk jenis medium dijualnya dengan harga Rp 16 ribu per kilogram.
“Untuk beras medium, saya belinya Rp14.250 per kilogram dari selepan yang sudah langganan. Setiap minggu saya dikirimi beras,” ujar perempuan itu. (ofi)
Editor : Nofika D. Nugroho