SURABAYA, NEUMEDIA.ID – Asosiasi pelaku usaha pariwisata di Jawa Timur (Jatim) berkomitmen menggunakan energi nonsubsidi, seperi bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji.
Komitmen itu diteken oleh para ketua asosiasi pada pembukaan event Bursa Pariwisata Jatim di Grand City Surabaya, Kamis (23/2/2024).
Penandatanganan komitmen itu dilakukan oleh Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), dan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Libur Panjang Waisak, Daop 7 Layani 34.102 Penumpang Kereta Api
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Direktur Pemasaran Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim Evy Afiana Sari, dan Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi.
Direktur Bidang Pemasaran Kemenparekraf RI Dwi Marhen Yono mengatakan bahwa untuk dukungan terhadap sustainable tourism perlu adanya sustainable business character. Salah satunya dengan tidak menggunakan produk bersubsidi.
“Hari ini kami hadir di Bursa Pariwisata Jawa Timur sekaligus memberikan himbauan untuk mendukung sustainable tourism (pariwisata berkelanjutan). Mari kita hemat energi dan jangan menggunakan energi bersubsidi lagi untuk mendukung pariwisata Jatim berkelanjutan,“ ujarnya.
“Ini juga sekaligus memperluas jangkauan bagaimana nanti subsidi BBM dan elpiji tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat untuk mereka yang lebih membutuhkan,” tambahnya.
Baca Juga: Kebocoran Pariwisata di Bali, Ini Indikatornya Menurut Pakar
Sementara, Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam menjaga pelaku industri pariwisata tidak menggunakan BBM bersubsidi.
“Jadi, melalui surat edaran dari Bapak Pj Gubernur Jawa Timur sudah melayangkan surat yang isinya adalah surat edaran yang berisi tentang himbauan kepada seluruh pelaku industri pariwisata di Jawa Timur untuk tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi,” tuturnya.
Evy melanjutkan, upaya ini tidak hanya berhenti pada tataran seremonial. Namun, komitmen tersebut merupakan gerakan bersama untuk tidak lagi menggunakan bahan bakar bersubsidi.
“Insyaallah, setelah ini ada tindak lanjut. Kami melakukan pengawasan yang itu dilakukan bersama dengan Polisi Pariwisata Jatim. Terima kasih kepada Pertamina yang selalu mendukung pergerakan pariwisata di Jatim dan juga di Indonesia,” imbuhnya.
Baca Juga: Industri Keuangan Syariah Berpotensi Semakin Berkembang, Tapi …..
Sementara Ketua PHRI Jawa Timur dan Badan Komisi Pariwisata Jawa Timur Dwi Cahyono mengatakan sangat mendukung komitmen tadi yang sudah dilaksanakan karena ini akan membantu segala pihak dan segala bidang.
“Mudah-mudahan industri pariwisata dapat mendukung sepenuhnya upaya komitmen tadi. Jadi ini memang salah satu langkah yang sudah kita lakukan untuk kita tidak mengambil dari yang berhak mendapat subsidi dari pemerintah,” ujar Dwi menanggapi komitmen yang ia tandatangani. (ofi)
Editor : Nofika D. Nugroho